Ketika Sholat Dianjurkan Diam Sejenak Pada Enam Tempat Ini

Ketika Sholat Dianjurkan Diam Sejenak Pada Enam Tempat Ini

فَائِدَة السكتات الْمَطْلُوبَة فِي الصَّلَاة سِتّ سكتة بَين تَكْبِيرَة الْإِحْرَام وَدُعَاء الِافْتِتَاح وسكتة بَين دُعَاء الِافْتِتَاح والتعوذ وسكتة بَين التَّعَوُّذ والفاتحة أَو بدلهَا وسكتة بَين الضَّالّين وآمين وسكتة بَين آمين وَالسورَة وسكتة بَين السُّورَة وَالرُّكُوع ، وَكلهَا بِقدر سُبْحَانَ الله إِلَّا سكُوت الإِمَام بَين آمين وَالسورَة فَإِنَّهُ بِقدر قِرَاءَة الْمَأْمُوم الْفَاتِحَة وَالْأولَى للْإِمَام أَن يشْتَغل حِينَئِذٍ بِدُعَاء أَو قِرَاءَة سرا فالقراءة أولى وَحِينَئِذٍ يكون تَسْمِيَة ذَلِك سكُوتًا بِحَسب الظَّاهِر فَقَط

Faidah diam yang dianjurkan didalam sholat terdapat pada enam tempat: (1) diam antara takbiratul ihram dan doa iftitah (pembuka), (2) diam antara doa iftitah (pembuka) dan membaca ta'waudz, (3) diam antara membaca ta'waudz dan membaca surat Al-Fatihah atau penggantinya, (4) diam antara lafadz Ad-Dholliin (ayat 7 surat Al-Fatihah) dan membaca Aamiin, (5) diam antara membaca Aamiin dan membaca surat dan (6) diam antara membaca surat dan ruku'. Dan semuanya itu seukuran membaca subhanallah. Kecuali diamnya imam antara membaca Aamiin dan membaca surat. Karena diamnya imam pada saat itu seukuran bacaan Al-Fatihahnya ma'mum. Dan yang lebih utama bagi imam pada saat itu hendaknya menyibukkan diri dengan berdoa atau membaca Al-Qur'an secara pelan (hanya terdengar telinga sendiri), dan membaca Al-Qur'an itu lebih utama, dan pada saat imam membaca pelan ini disebut diam secara dzohir saja. [Syekh Muhammad Nawawi al-Jawi, kitab Nihayah al-Zain, halaman 63-64]

Oleh Riyadul Jinan al-Bantani 

Postingan populer dari blog ini

CARA MENGENDALIKAN NAFSU

Perumpamaan Bulan Ramadhan Dengan Bulan Lainnya

Berdzikir Tetapi Tidak Tahu Maknanya